Membuat VCO Kualitas Super
BAGAIMANA MEMBUAT VCO DENGAN KUALITAS YANG BAIK
Munculnya cara baru memperoleh
minyak dara -sebutan virgin coconut oil(VCO) di Malaysia, menjadi kabar
baik buat produsen dan masyarakat luas. Pasalnya tiga cara pengolahan
yaitu pemanasan, peragian, dan pancingan yang lazim dikenal untuk
pembuatan VCO mempunyai kelemahan. Pemanasan menyebabkan bau tengik dan
menguapnya asal laurat dan kapriat. Sedangkan peragian membutuhkan
asupan bakteri yang sulit didapat.
Cara pancingan yang populer
diterapkan belakangan ini juga kerap mengecewakan. “ Minyak yang
dimasukan malah tertelan santan. Seperti mancing ikan, tapi kailnya yang
dimakan ikan,” kata Doddy. Bayangkan, untuk memperoleh seliter minyak
perawan (VCO) dibutuhkan sekitar 1 L minyak pancingan. Padahal, setetes
minyak perawan (VCO) dihargai mahal di pasaran, Rp. 25 ribu/ 100 ml.
Cepat dan sederhana
Nah, cara yang diperkenalkan Tri
Raharjo dan disempurnakan oleh dody Baswardojo itu istimewa. Sebab ,
minyak yang dihasilkan tidak bau tengik, cepat, murah dan sederhana. Tak
hanya produsen komersial yang dapat membuat, ibu rumah tangga pun juga
bisa.
Menurut dody, teknik sentrifugal
hanya berhasil bila bahan kelapa benar-benar tua. Ciri-cirinya, semua
kulit luar berwarna cokelat tua. Dari kelapa seperti itu –bila diolah
secara benar 1Liter VCO dapat diperoleh dari 10 – 15 butir kelapa.
Jumlah itu dapat diefesienkan menjadi 7 – 10 butir kelapa untuk
menghasilkan VCO. Caranya kelapa tua yang baru dipanen dibiarkan di
tempat teduh selama 2-4 minggu. “Seperti membuat bibit kelapa,” kata
Doddy. Tujuannya agar enzim pembentuk minyak terbentuk secara alami.
Ciri lain terbentuknya adalah telah terbentuk gondos atau embrio pada
butir kelapa.
Untuk memudahkan pembuatan,
ambil 10 butir kelapa tua yang telah didiamkan selama 1 bulan. Kupas dan
keluarkan daging dari tempurung. Buang lapisan luar dading kelapa yang
berwarna coklat dengan pisau, lalu parut daging kelapa dengan alat
pemarut atau tangan. Kelapa parutan harus langsung diperas
santannya.Tenggang waktu tidak boleh dari ½ jam, kalau kelamaan minyak
akan gagal terbentuk.
Caranya, kelapa parutan
dilarutkan pada 6 Liter air dan diperas untuk diambil santan. Lakukan
dengan dua kali pemerasan, misal pertama 3 Liter dan selanjutnya 3
Liter. Boleh juga dengan memeras langsung kelapa tanpa air. Baru pada
pemerasan kedua digunaka air.”Tinggal pilih saja cara yang paling
disukai,” kata doddy. Diamkan santan itu dalam wadah yang berkeran
selama 15 – 30 menit.
Sentrifugal
Setelah didiamkan maka
terbentuklah dua lapisan, kanil atau kepala santan pada bagian atas dan
air di bawah. Buang air dengan membuka keran. Umumnya dari 6 Liter
santan dihasilkan 3 – 4 kanil dan 2-3 liter air, protein, dan minyak.
Simpan kanil pada baskom bersih, lalu putar dengan mixser pembuat roti
dengan kecepatan penuh selama 15 menit. Menurut Doddy kecepatan optimal
untuk sekala industri sekitar 1.500 ppm. Putaran itu menyebabkan emulsi
terdispersi alias terpecah. Saat itulah udara disekitar bertindak
sebagai koagulan untuk menarik protein dari minyak dan air.
Putaran itu sangat efektif.
Buktinya, setelah didiamkan 2-4 jam di galon air mineral yang dibalik,
lapisan air, minyak, dsan blondo terbentuk. Bandingkan dengan cara
minyak pancingan yang membutuhkan waktu sekitar 8 – 10 jam. Minyak
diambil dengan membuka keran bawah galon yang dimodifikasi. Bila proses
sempurna, diperoleh sekitar 1 Liter VCO. Pada sebuah kasus, minyak dapat
terbentuk setelah didiamkan selama ½ – 1 jam. Rahasianya sangat
sederhana, sntan diperoleh tanpa dilarut kan dala air. Minyak yang
dihasilkan disebut VCO premium alias super.
Minyak yang dihasilkan dari
proses sentrifugal itu memiliki bau khas kelapa. Namun, perlu
dijernihkan dan diturunkan kadar airnya melalui proses penyaringan.
Doddy menyarankan 3 tingkat penyaringan, pertama dengan saringan anti
karat berukuran 200 mesh, kedua kertas saring 400 msh, da terakhir
kertas tisue tanpa pafum. Yang terakhir disebut berfungsi ganda:
menyaring dan menurunkan kadar air. Caranya, sumpal / sumbat corong
besar dengan tisue sampai tembus ke ujungnya.“ Nantinya minyak akan
netes dari tisue,” kata doddy. Air biasanya tertahan di tisue atau
mengedap ke udara.
Selain cara sentrifugal diatas,
kini teknik terbaru dikembangkan oleh Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor. Andi Nur Alam Syah dari lembaga
tersebut, mengembangkan proses pengolahan VCO dengan pengepresan.
Caranya hasil parutan kelapa segar dijemur hingga kering. Bahan itulah
yang di press dan menghasilkan minyak murni. Minyak hasil pemrosesan
itulah yang kini menjadi buah bibir karena secara empiris mampu
menuntaskan beragam penyakit.
Diposkan oleh Jogjaintermedia
Uji Lab Terhadap VCO
Mengapa minyak kelapa murni ampuh untuk mengobati penyakit maut ?
Menurut Dr AH Bambang Setiaji
MSc, yang mempopulerkan minyak dara, VCO mengandung 93% asam lemak
jenuh, tetapi 47 – 53% berupa minyak jenuh berantai sedang. Sifatnya
tidak dapat tersintesis menjadi kolestrol, tidak ditimbun dalam tubuh,
mudah dicerna dan dibakar.
Hasil uji Laboraturium Kimia
Universitas Gadjah Mada menunjukan, zat dominan dalam minyak dara adalah
asam laurat, mencapai 50.33%. kandungan lain berupa 14,32 % asam
kaproat, 10.25% asam kaprat, 12.91% asam miristat, dan 4,92% asam
palmitat.
Menurut Prof Walujo Samoero
Soerjodibroto (Guru Besar Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia) asam laurat terbukti anti virus, dan anti protozoa. Patogen
yang mampu diatasi oleh minyak dara antara lain bakteri Streptococcus
agalactiae dan Streptococcus aerus, beragam virus seperti herpes,
sarkoma, HIV, Leukimia, dan cytomegalovirus. Semua patogen berlapis
lemak.
Dengan demikian asam laurat yang
juga berupa minyak dapat menyatu dengan organisme itu untuk kemudian
mematikanya. Mekanismenya sederhana, mikroorgenisme itu mempunyai
dinding sel yang tersusun dari lipid. Dinding sel itu ditembus oleh
monolaurin sehingga cairan di dalam sel tersedot keluar. Terjadilah
pengerutan sel yang mengakibatkan mikroorganisme mati. Uniknya,
mekanisme itu hanya berlaku untuk mikroorganisme jahat.
Antibiotik yang selama ini
dimanfaatkan untuk mengatasi serangan organisme patogenik itu kurang
manjur. Karena antibiotik hanya larut dalam darah, tetapi tidak larut
dalam lemak.
Prof dr Walujo Soerjodibro MSc.
Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan,
konsumsi minyak kelapa sesuai kebutuhan tidak berdampak buruk terhadap
kesehatan. Justru membina kesehatan termasuk janrung dan pembuluh darah.
Pantas saja masyarakat Pukapuka dan Tokelau di Lautan Pasific, seperti
dikisahkan Dr Bruce Fife dalam “The Healing Miracles of Coconut Oil,
mempunyai kesehatan prima.
Padahal mereka mengkonsumsi
lemak dalam bentuk minyak kelapa 60% dari total kalori per hari. Rumus
yang selama ini dipercaya banyak orang, konsumsi lemak maksimal 30% dari
total kalori jika tak ingin menderita penyakit jantung. Sekitar 10%
diantaranya batas maksimal konsumsi lemak jenuh. Artinya konsumsi lemak
masyarakat Pukapuka 2 kali dari ambang batas. Faktanya, mereka terbebas
dari beragam penyakit degeneratif seperti jantung, diabetes, dan kanker.
Berbagai penelitian menguatkan
bukti empiris khasiat minyak perawan (VCO) yang selama ini ditemukan.
Hasil penelusuran Trubus Magazine menunjukan minyak dara itu
menyembuhkan jantung koroner, diabetes, hiperteroid, kolestrol dan
stroke. Akibat menderita penyumbatan pembuluh darah disekitar panggul
dekat tulang ekor, Untung Sukarji mesti dilarikan ke Rumah Sakit. Kala
rasa nyeri menyerang paha kanan dan pinggul, pengajar di sekolah Tinggi
Negara itu tak sanggup berjalan. Saat berbaring pun ia tidak dapat
megubah posisi badan. Beruntung setelah mengkonsumsi 24 botol VCO
bervolume 125 ml selama dua minggu dikombinasikan dengan akupuntur
kondisinya berangsur pulih. Kini kelahiran Jember 57 tahun silam itu
bahkan sanggup berlari-lari pagi
Diposkan oleh Jogjaintermedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar